Minggu, Juni 1

Rejoice All the Time

Rejoice All the Time

“Always be joyful. Always keep on praying. No matter what happens, always be thankful, for this is God’s will for you who belong to Christ Jesus. “(I Thessalonians 5:16–18, The Living Bible)

A life in Christ is something that is very amazing and wonderful. How can that happen? At the moment we first met Lord Jesus we entered into a spiritual battle in our lives. We will face various pressures and struggles in our personal problems, economic, family, job and even in our ministry. Isn’t that amazing? God is building up His children to become someone with “quality” in Him, someone that is “strong”, not someone that is whining, weak or easily defeated. God is training us to fight in the war and become the winner, because there is no victory without a war and no champion without a competition!!
The devils are our main enemies in the spiritual war. He will always try to defeat us through many kinds of pressures and struggles we are going through. In what ways do the devils start to defeat us? They steal the joy in our hearts. Most of the time when we are undergoing problems, we find it hard to be joyful. We can rejoice when the things around us work smoothly… But the Word of God commands us to rejoice all the time, no matter what happens at the moment.

Why does God order us to be joyful all the time? It is because He knows that when we loose our joy we will loose our strength. We will become weak and starts to be defeated. The Word of God says, “The joy of the Lord is my strength.” (Nehemiah 8:11). This is so true. The research that was done by many experts found out that a depression and worries condition will hinder the flow of hydrochloric acid that helps to enlarge the veins, as the result the blood flow decrease and the body becomes weak. On the contrary, a happy and laughing condition is believed to be able to stimulate endorphins hormone to come out, it is chemical substance that can relieve pain naturally and useful to make the blood flows smoothly so that the body will be healthier and stronger.
Is it possible for a Christian to rejoice all the time? Of course it is POSSIBLE, do you know why? It is because the source of our joy is not the condition or circumstances around us, but it is CHRIST who is inside us. That is why we shouldn’t be afraid and worry to face all kinds of problems in our lives. In spite of that, we have to face it bravely and joyfully, because Jesus, who is the source of our joy, is always with us, even in the most difficult situation. He is always present to help us at the right time. God’s presence is more than enough to make us continually feel joyful and grateful. Remember that all things that happen in our lives in His permission are to bring goodness, in order that we will be closer to Him and more persistent in our fight of faith, until we will be more like Him.

Senin, Mei 26

HIDUP DI BAWAH PIMPINAN TUHAN

HIDUP DI BAWAH PIMPINAN TUHAN

Banyak dari kita ketika jatuh sakit, sering yang pertama kita pikirkan adalah obat. Saya tidak menentang kita untuk makan obat jika sakit, tetapi saya mau menjelaskan bahwa apabila kita menaruh Tuhan Yesus sebagai yang terutama di dalam hidup kita, ketika kita memerlukan suatu pertolongan, seharusnya kita mencari Dia terlebih dahulu.
Kita dapat menyerahkan semua beban kita kepada Tuhan, dan Ia akan memberikan kekuatan secara supernatural kepada kita untuk memikul beban tersebut.Tuhan Yesus berkata di dalam Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaankepadamu”.
Adalah sesuatu hal yang mustahil bagi kita untuk bisa menempuh perjalanan kekristenan ini tanpa kasih karunia yang dari pada Tuhan. Kita semua memerlukan Tuhan di dalam hidup kita ini! Kita perlu hidup di bawah pimpinan Tuhan Yesus (Living under the Lordship of Christ). Kita harus hidup under the Lordship of Christ, karena hidup kita ada di dalam kontrol Allah. God is in control of our lives!
Kalau Tuhan yang memegang alih di dalam hidup kita, semuanya akan terkendalikan. Dengan Allah, tidak ada satu hal pun yang di luar kontrol. With God, nothing is out of control! Kalau ada sesuatu di dalam hidup kita yang sudah tidak terkendalikan lagi, kita harus memeriksa diri kita sendiri, apakah kita sudah menyerahkan kehidupan kita seluruhnya kepada Tuhan?
Dunia ini penuh dengan segala masalah, krisis dan goncangan, namun di dalam Tuhan yang ada hanya damai sejahtera. Karena itu kita perlu belajar untuk menyerahkan seluruh segi dari kehidupan kita kepada Tuhan, dan menjadikan Dia Tuhan Allah di dalam hidup kita.Kemudian kita juga perlu beriman; di dalam Ibrani 11:6, dikatakan bahwa “tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”.
Kita tidak dapat berserah seluruhnya kepada Tuhan dan berkenan kepada Allah kalau kita tidak beriman. Iman adalah sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan kekristenan. Kita harus bertanya kepada diri kita, apakah kita lebih percaya kepada diri sendiri atau kepada Tuhan? Apakah kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat di kehidupan ini dari pada Tuhan?
Kita harus percaya dan beriman sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika kita lahir baru dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, kita lahir kembali di dalam alam roh, di dalam alam dimana Tuhan berada dan bekerja. Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh” (Yohanes 3:6). Kalau kita hidup di dalam roh, pengharapan kita secara otomatis akan berubah, kita akan mulai berharap untuk hal-hal yang supernatural, di dalam dimensi di mana Allah bekerja.
Dan setelah kita hidup di dalam Tuhan, kita akan berbuah lebat. Kita berbuah dan diberkati sebab dunia ini memerlukan berkat yang Tuhan limpahkan melalui kita. Penyediaan Tuhan bagi kita melimpah supaya kita dapat memberkati sesama kita. Percayalah kepada Tuhan, dan buatlah keputusan hari ini juga.
Kita dapat memilih apa yang kita mau. Kalau kita memilih untuk percaya kepada Tuhan Yesus, percayalah juga apabila kita meminta kepadaNya dengan iman, maka kita akan menerimanya (Matius 21:22).

Rabu, April 30

KEHIDUPAN POSITIF

KEHIDUPAN POSITIF

“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”Yohanes10:10b. Tahukah saudara bahwa Tuhan merencanakan kehidupan yang penuh dengan segala kelimpahan bagi kita. Bukanlah kehendak-Nya bagi kita untuk hidup hanya biasa-biasa saja.
Ada cerita yang sangat menarik yang saya dapat dari Internet. Di dalam cerita ini diceritakan tentang katak-katak yang sedang berlomba untuk naik ke atas menara. Selain daripada peserta, banyak juga yang menonton, yang tentunya adalah katak-katak juga. Saat katak-katak mulai memanjat menara tersebut, mulai banyak katak-katak penonton yang berkomentar dan bersorak. “Mana bisa memanjat menara setinggi itu.” “Badan kamu kecil begitu, mana mampu.” Semua komentar yang dilontarkan adalah komentar-komentar negatif. Banyak sekali peserta yang berjatuhan dan gagal. Pada akhirnya, tinggal satu ekor katak yang berhasil naik sampai ke atas menara. Kenapa katak yang satu ini mampu? Karena katak ini tuli, sehingga tidak dapat mendengarkan perkataan-perkataan negatif yang dilontarkan oleh katak-katak penontonSeperti cerita di atas, kehidupan kita sebagai manusia pun sangat berpengaruh dengan perkataan-perkataan yang kita dengar. Janganlah sampai perkataan-perkataan negatif menghalang kita untuk mencapai garis akhir. Biarlah kita senantiasa hidup positif. Mengapa senantiasa? Karena hidup positif bukanlah hal yang dilakukan hanya sekali saja, tetapi perlu dibangun setiap hari.Berikut adalah hal-hal dasar untuk memulai hidup positif.
1. Berpikir positif
Pikiran kita sangatlah berkuasa! Dengan pikiran kita bisa menghancurkan hidup kita, dan dengannya kita juga dapat membangun hidup.Kita dapat mengubah hidup dengan mengubah sikap berpikir kita. Orang yang berpikiran positif tahu bahwa hal-hal besar dapat diciptakan dari hal-hal yang kecil. Dan mereka dapat menguasai masalah, sebab mereka percaya bahwa masalah adalah kesempatan untuk mengalami mujizat.
2. Kepercayaan positif
Kita perlu keluar dari diri kita sendiri dan memiliki kepercayaan kepada Tuhan dan diri sendiri.“Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (Yeremia 17: 5)Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan!Kepercayaan adalah kekuatan dari hidup yang positif. Dan kepercayaan positif dapat menyelesaikan segala sesuatu. Dengan kepercayaan juga seseorang dapat membalik kegagalan menjadi keberhasilan.Kita perlu tahu bahwa tidak ada keberhasilan di luar Tuhan.“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3: 5-6)

3. Gaya hidup yang antusias dan optimis
Orang yang berhasil dalam hidupnya adalah orang-orang yang antusias. “Bersukacitalah senantiasa.” (1 Tesalonika 5: 16)“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4: 4)

4. Berkata-kata positif
Janganlah kita berbicara soal kekalahan. Janganlah kita juga mengeluarkan perkataan yang isinya keluhan. Jangan juga kita berkata-kata negatif tentang orang lain.“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” (Yakobus 3: 9-10)Kata-kata positif akan menciptakan atmosfir yang penuh damai sejahtera.
5. Bersikap positif
Milikilah sikap positif untuk mengatasi musuh-musuh, seperti kebencian, ketakutan, kepahitan, kekecewaan, kekhawatiran dan hal-hal negatif lainnya. “Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.” (1 Tesalonika 5: 15)“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4: 13)“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4: 23)





Sabtu, Maret 15

GURU BISNIS BUKU PELAJARAN DI SEKOLAH

GURU BISNIS BUKU PELAJARAN DI SEKOLAH

Dalam Dekade terakhir ini bisnis buku pelajaran semakin marak di sekolah-sekolah baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.
Para guru mata pelajaran maupun guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab bisnis buku mata pelajaran tersebut, begitu sibuk mengurusi bisnis buku tersebut. Dapat dibayangkan begitu banyak waktu jam efektif terbuang untuk mengurusi bisnis buku tersebut, sehingga tugas pokok guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas menjadi terganggu. Hal tersebut yang menjadi salah satu factor penyebab terhambatnya upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Peran Penerbit Buku-buku pelajaran juga menjadi factor pemicu terjadinya transaksi bisnis buku di sekolah.
Betapa tidak, para Penerbit Buku hunting ke sekolah-sekolah dengan menawarkan buku-buku mata pelajaran , LKS terbitan baru sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, lengkap dengan Program Semester, Sylabus, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar , Rencana Program Pembelajaran, dll.
Bahkan para Kepala Sekolah diundang ke Hotel atau Restoran mewah gratis, sementara para Penerbit Buku mempromosikan buku-buku mata pelajaran dengan bonus / potongan harga sampai dengan 40 % tiap buku.
Bukan itu saja jenis bonus yang ditawarkan oleh para Penerbit, antara lain Lap Top LCD Proyector, AC ruangan, Tour Gratis ke luar kota / luar pulau bagi Guru-guru dan keluarga secara gratis, dll. Juga ada sekolah yang sudah menjalin ikatan / MoU dengan salah satu Penerbit untuk menggunakan buku-buku terbitannya selama jangka waktu tertentu.

Penawaran dari para Penerbit yang sangat menggiurkan tersebut ternyata termakan oleh para Kepala Sekolah. Dengan dalih untuk menambah/meningkatkan kesejahteraan para guru dan Karyawan di sekolah.
Alasan tersebut nampaknya sangat rational, namun yang terjadi ada unsure paksaan dari sekolah bahwa para siswa wajib membeli buku-buku pelajaran di sekolah dengan harga yang telah ditetapkan sekolah, bahkan terkadang harga buku di sekolah lebih mahal dari harga di toko buku. Kebijakan sekolah tersebut jelas menjadi beban sangat memberatkan para orang tua/wali siswa, kendati pembelian buku di sekolah boleh diangsur sampai dengan satu semester / satu tahun pelajaran.

Larangan sekolah atau para guru untuk berbisnis buku di sekolah sebenarnya telah dituangkan dalam Permendiknas Nomor 11 tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran, dan bahkan diatur juga tentang larangan penjualan buku kepada peserta didik. Sebagai revisi dari Permendiknas tersebut telah dituangkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Reformasi Perbukuan.
Seharusnya aparat Dinas Pendidikan baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kota dan Kabupaten komitmen dan konsisten dengan Permendiknas tersebut, karena dalam realitanya buku-buku terbitan para Penerbit yang beredar di sekolah-sekolah telah mendapat rekomendasi dari aparat Dinas Pendidikan.-

Seyogyanya anggaran pendidikan dialokasikan untuk pengadaan buku-buku teks, LKS, buku-buku perpustakaan, dll yang diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka ,atau Penerbit lainnya yang resmi telah ditetapkan oleh Depdiknas, dan didistribusikan kepada para siswa di sekolah-sekolah negeri dan swasta secara gratis, sehingga tidak terjadi praktek bisnis buku oleh guru-guru di sekolah, dan para guru sekolah konsentrasi dalam proses pembelajaran, dan upaya peningkatan mutu pendidikan dapat direalisasikan.

Salam luar biasa T.Koernianto,Drs,M.Si
E mail :
t_koernianto@yahoo.com Blog. http://t_koernianto.blogspot.com